Connect with us


Cover Story

The Right Man On Right The Job

Majalah GlobalReview – Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah dari propinsi Gorontalo yang luas wilayahnya 64,79 KM atau sekitar 0,53% dari luas Propinsi Gorontalo. Secara geografis wilayah Kota Gorontalo terlerak antara 000 28′ 17″ – 000 35′ 56″ lintang utara (LU) dan 1220 59′ 44″ -1230 05′ 59″ bujur timur (BT). Dengan batas diutaranya adalah Kecamatan Bolango Utara Kabupaten Bone Bolango, ditimur berbatasan dengan Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango, diselatan dibatasi oleh Teluk Tomini, dibarat berbatasan dengan Kecamatan Telaga dan Batuda’a Kabupaten Gorontalo.

Kedudukan Kota Gorontalo mulanya berada di Kelurahan Hulawa Kecamatan Telaga sekarang, tepatnya di pinggiran sungai Bolango. Menurut Penelitian, pada tahun 1024 H, kota Kerajaan ini dipindahkan dari Keluruhan Hulawa ke Dungingi Kelurahan Tuladenggi Kecamatan Kota Barat sekarang.

Kota Gorontalo lahir pada hari Kamis, 19 Maret 1728 M atau bertepatan dengan Kamis, 06 Syakban 1140 Hijriah. Tepat tanggal 16 Februari 2001 Kota Gorontalo secara resmi ditetapkan sebagai  ibu kota  Provinsi Gorontalo (UU Nomor 38 Tahun 2000 Pasal 7).

Sebelum terbentuknya Provinsi Gorontalo, Kota Gorontalo merupakan bagian dari Provinsi Sulawesi Utara. Gorontalo merupakan sebuah Kotapraja yang secara resmi berdiri sejak tanggal 20 Mei 1960,  yang kemudian berubah menjadi Kotamadya Gorontalo pada tahun 1965. Nama Kotamadya Gorontalo ini tetap dipakai hingga pada tahun 1999. Selanjutnya, sejak diberlakukan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, di mana istilah Kotamadya sudah tidak dipakai lagi, digantikan dengan Kota, maka Gorontalo pun menyesuaikan namanya menjadi Kota Gorontalo hingga sekarang.

Pendiri Kota Gorontalo adalah Sultan Botutihe yang telah berhasil melaksanakan tugas-tugas pemerintahan atas dasar Ketuhanan dan prinsip-prinsip masyarakat. Walaupun Gorontalo telah ada dan terbentuk sejak tahun 1728 (sekitar 3 abad yang lalu), namun sebagai daerah otonom Kota Gorontalo secara resmi terbentuk pada tanggal 20 Mei 1960 sebagai pelaksanaan UU No. 29/1959 tentang pembentukan Dati II di Sulawesi.

Wilayah hukum Kotapraja Gorontalo dibagi 3 kecamatan berdasarkan UU No. 29/1959 tersebut dan melalui Keputusan Kepala Daerah Sulawesi Utara No. 102 tanggal 4 Maret 1960 ditetapkan 39 kampung yang masih termasuk dalam wilayah Kotapraja Gorontalo yang terbagi atas 3 kecamatan yaitu Kecamatan Kota Selatan, Kecamatan Kota Barat dan Kecamatan Kota Utara.

Kini Kota Gorontalo sedang melakukan percepatan pembangunan disegala sektor, judul diatas tidaklah berlebihan, memang itulah yang dilakukan Walikota Gorontalo H. Marten. A.Taha, SE. M. Ec.Dev  yang ditemui awak GlobalReview di ruang kerjanya.

Tiga tahun berjalan dalam memimpin Kota Gorontalo, dimana hal yang pertama dilakukannya adalah merombak secara besar-besaran jajaran Birokrasi dilikungan Pemkot itu sendiri. Dimulai dari pengukuran kinerja, peningkatan displin, kemudian tentunya penilaian penyelesaian tugas-tugas dan pelanayan kepada masyarakat. Dari tingkat eselon II semua jajaran Birokrasi kami pilih dari hasil lelang jabatan. ”siapa yang punya kompetensi dan keahlian dibidangnya sesuai dengan prinsip the right man on the right job, itulah yang kita pilih” ungkap sang Walikota ini. “Sehingga apabila sudah sesuai dengan penempatan kerjanya maka Dia tidak akan lagi mencari-cari apa yang harus dia lakukan atau kerjakan pada saat Dia sudah menduduki meja kerjanya, karena Dia sudah menguasai pekerjaannya” lanjut Marten.

Kemudian, papar Walikota ini, dalam memberikan nilai kinerjanya kami menerapkan system reward and punishment, jadi tiap Orang yang berprestasi perlu diberi penghargaan atau dihargai atau diberikan reward, rewardnya macam-macam baik dalam bentuk penghargaan jabatan, maupun penghargaan yang kami berikan berupa pembayaran hasil yang lebih dari yang lain. Begitupun dengan Pekerja yang bekerja dengan tidak benar, kami akan berikan punishment baik berupa teguran bisa juga diberi dalam bentuk non job karena tidak sesuai dengan penempatan kerjanya atau bahkan tidak suka dengan pekerjaannya, yang terkahir yaitu sangksi, ini harus di tegakan karena dalam penataan birokrasi memang tidak mudah agar tercipta system dan suasana yang kondusif demi terhwujudnya good governance dan clean government. Dan yang terpenting adalah bagaimana transparansi dan akuntabilitas terhadap kinerjanya. “Alhamdulillah, dalam menerapkan hal seperti itu, khusunya dibidang Pemerintahan dan Pengelolaan Pelayanan, Pemkot Gorontalo menerima penghargaan dengan Predikat Opini wajar tanpa pengecualian selama 4 tahun berturut turut, itu menandakan bahwa apa yang telah kita kerjakan semua itu sudah tepat dan benar,  sesuai apa yang selama ini kita inginkan” Imbuh nya.

Selain itu kita juga mendapat LPPD (Laporan Pengelolaan Pemerintahan Daerah) terbaik selama 3 tahun berturut-turut sehingga mendapat Lencana Karya Praja Nugraha dari Presiden RI, ini semua buah hasil dari tata kelola Pemerintahan yang baik yang saya terapakan” lanjutnya. Saya tidak memeberikan pekerjaan karena pertimbangan kedekatan, atau hanya pertimbangan teman, keluarga dan lainya.  Semua harus sesuai dengan prosedur yang ada, jika Orang tersebut memang mampu dan berkompeten yaa silahkan, oleh karena itu juga saya mendapat penghargaan dari Sindo namanya KDI (Kepala Daerah Inovatif) dibidang tata kelola pemerintahan, jadi ada bukti-bukti selama saya berbuat 3 tahun ini apa yang kita terapkan

Dibidang Pembangunan

Apa yang dibutuhkan Masyarakat, tentu ada juga yang yang tidak dibutuhkan, apalagi jika ada kebutuhan yang kira-kira bertentangan dengan Masyarakat itu sendiri, tentunya ini semua hasil dari masukan dan aspirasi dari Masyarakat, disamping apa yang disuarakan oleh anggota DPRD. ”Alhamdulillah lagi, hubungan kami dengan DPRD selama ini sangat baik” seloroh Pak Wali, sehingga setiap perencanaan program, penetapan anggaran dan lainsebagimnya kami selalu mendapat persetujuan dan dukungan yang signifikan dari Anggota Dewan.

Didalam pelaksanaan rencana pembanguan, insfrastrukur ekonomi sangatlah penting, karena Kota Gorontalo ini tidak mempunyai pendapatan dari hasil bumi yang bisa di dapat sehingga praktis Kota Gorontalo ini hanya mengandalkan sektor Jasa dan Perdagangan.

Repitalisasi besar-besaran dilakukan Pemkot Gorontalo terhadap pasar tradisional dan sektor-sektor ekonomi lainnya, pasar yang tadinya kelihatan kumuh dan kotor dibenahi dan sekarang terlihat menjadi pasar modern yang tidak meninggalakan ke tradisionalannya.

Pembangunan lainnya adalah pembangunan sarana dan prasarana Kota dilakukan secara terprogram seperti pelebaran jalan, peningkatan kwalitas jalan dan juga penanggulangan banjir yang dulu hapir setiap tahun mengintai dan melanda Kota Gorontalo maka dilakukan revitalisasi dan rehabilitasi sungai-sungai yang ada dan melintasi Kota gorontalo seperti sungai Bolango, ini dilakukan hampir selama 3 tahun terus menerus, dan hasilnya bisa dirasakan tidak ada lagi banjir yang signifikan seperti tahun-tahun sebelumnya.

Ruang terbuka hijau (TRH) pun tidak luput dari perhatiannya, ini dilakukan untuk menjamin kelestarian likungan hidup dan kenyaman masyarakat Kota Gorontalo, ada beberapa spot yang dijadikan ruang terbuka hijau yang fungsinya juga sebagai daerah resapan air dan kegiatan lainnya.

Kartu Sejahtera (Program Gratis dari lahir sampai mati)

Program kesehatan dan pendidikan adalah merupakan program-program pokok, dimana pelayanan ini harus dilakukan supaya lebih baik, yang orientasinya kepada Masyarakat yang kurang mampu atau miskin  maka Pemkot membuat suatu program layanan yang diberi nama Kartu Sejahtera dimana kartu ini merupakan akses bagi masyarakt untuk mendapatkan semua kebutuhan pelayanan seperti kesehatan, pendidikan, perijinan dan lainnya, ini diberikan kepada masyarakat dimana masyarakat akan mendapatkan :

  • GRATIS BIAYA PERSALINAN ATAU KELAHIRAN
  • GRATIS BIAYA AKTE KELAHIRAN, KTP DAN KK
  • GRATIS BIAYA KESEHATAN DI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT (BERLAKU SECARA NASIONAL)
  • GRATIS BIAYA PENDIDIKAN (SD-SMA)
  • GRATIS BANTUAN USAHA MIKRO DAN KECIL
  • GRATIS BIAYA IZIN USAHA
  • GRATIS BIAYA AKTE NIKAH
  • GRATIS BIAYA AMBULANCE DAN PEMAKAMAN

Boleh jadi Kartu ini menjadi satu-satunya yang ada di Indonesia yang melayani Masyarakatnya gratis dari lahir hingga mati. Dari program ini pun Pemkot Gorontalo banyak sekali mendapatkan penghargaan baik dari Pemerintah Pusat maupun BPJS Kesehatan karena apa yang dilakukan Pemkot Gorontalo semua terukur, nyata terlaksana dengan baik dan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat. Begitupun dengan pendidikan kami pun banyak mendapat penghargaan diantaranya dari Menteri Pendidikan berupa penghargaan Anugrah Ki Hajar.

Untuk menjadikan Kota Gorontalo yang bersih asri, aman, dan nyaman Pemkot berusaha keras melakukan pembenahan disegala bidang sehingga pada ujungnya juga mendapat penghargaan dari Kementerian lingkungan hidup dan kehutanan, berupa Adipura 4 tahun berturut-turut hingga 2016.

Visi Misi

Dalam hal pencapaian suatu tujuan di perlukan suatu perencanaan dan tindakan nyata untuk dapat mewujudkannya, secara umum bisa di katakan bahwa Visi dan Misi adalah suatu konsep perencanaan yang di sertai dengan tindakan sesuai dengan apa yang di rencanakan untuk mencapai suatu tujuan. Begitu pula dengan Visi Misi Pemerintah Kota Gorontalo yaitu “Terselengaranya layanan prima pemerintahan kota Gorontalo untuk mewujudkan Masyarakat Sejahtera, maju, Aktif, Religius dan Terdidik (Smart)”.

Begitu pula dengan misi Pemerintah Kota Gorontalo yaitu :

  • Reformasi Birokrasi untuk mewujudkan aparatur pemerintahan Kota Gorontalo yang disiplin, professional, kreatif dan Inovatif serta berorientasi pada pelayanan masyarakat.
  • Meningkatkan ketersediaan infrastruktur yang mendukung sektor pendidikan, kesehatan, penataan kawasan pemukiman penduduk, pasar tradisional, fasilitas olah raga dan pengembangan pariwisata Kota Gorontalo.
  • Meningkatkan fungsi dan peran UMKM sebagai pelaku ekonomi yang mandiri, maju dan berkontribusi aktif bagi pertumbuhan ekonomi Kota Gorontalo.
  • Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Kota Gorontalo untuk memperoleh akses dan layanan pendidikan dan kesehatan yang terjangkau dan bermutu.
  • Melestarikan nilai-nilai religius dan kultural masyarakat Kota Gorontalo yang terkandung pada filosofi adat bersendi syara’ dan syara’ bersendi Al-Qur’an.
  • Meningkatkan kualitas SDM masyarakat Kota Gorontalo melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pendanaan dan anggaran

Mengenai  anggaran Pemkot Gorontalo dengan jumlah penduduk sekitar 250,000 jiwa lebih mempunyai APBD 1,1 triliun lebih yang sebelumnya hanya sekitar 670 miliar, ini lonjakannya sangat tinggi dan dipergunakan semaksimal mungkin penyerapannya untuk pelayanan  kepada masyarakat baik dari APBD, DAU, DAK dan lain sebagainya. Pemkot Gorontalo, terus mengoptimalkan penyerapan APBD, guna mewujudkan kondisi keuangan daerah yang sehat dan berkelanjutan, agar terlaksana dengan baik demi kesejahteraan masyarakat.

Disisi lain harus juga menciptakan iklim investasi yang kondusif dan penguatan pendapatan lewat pajak bumi dan bangunan serta retribusi lainnya yang sebelumnya hanya mecapai 72 miliar kini bisa mendapatkan Pendapatan asli daerah mencapai 600 miliar, meningkat hingga hampir 300%, ini dampak usaha dari penggalian potensi-potensi yang ada yang dikelola dengan baik. Juga dilakukan semata mata hanya puntuk percepatan pembangunan dan target pertumbuhan ekonomi serta peningkatan perlindungan sosial sebagai bentuk perwujudan kondisi keuangan yang sehat. Dengan tujuan penurunan angka kemiskinan menjadi salah satunya tujuan pokok.

Hal yang akan dilakukan 5 tahun kedepan ini

Pemkot Gorontalo akan berusaha merubah wajah kota yang lebih asri, indah, aman dan nyaman seperti Taman-taman, jalan-jalan, dan tentunya dengan drainase yang baik karena drainase adalah salah satu unsur dari prasarana umum yang dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju kehidupan kota yang aman, nyaman, bersih, dan sehat. Dimulai dengan akan dibangunnya kantor pemerintah Kota Gorontalo di tempat baru. “pertama saya akan bangun New Balai kota yang lebih luas tempatnya, yang akan menjadi icon Kota Gorontalo” ujar orang nomor 1 Kota Gorontalo ini.

Dibidang pariwisata, pembenahan terus menerus dilakukan diobjek-objek pariwisata yang sudah ada seperti di pantai indah, dimana disana ada telapak kaki terbesar dunia. dan yang ke dua yaitu bukit layang yang berlokasi di Kelurahan Siendeng Kecamatan Hulonthalangi, Gorontalo. Objek wisata ini menyuguhkan wisata alam perbukitan yang begitu memanjakan mata. Dan dari bukit sini lah dapat dinikmati pemadangan kota gorontalo dari atas bukit, disini juga akan di bangun kereta gantung sehingga masyarakat dapat menikmatinya. Dan yang terakhir kedepan Pemkot Gorontalo akan membuat Kota Gorontalo menjadi yang terang benderang jika malam hari, jadi tidak ada lagi sudut-sudut kota yang gelap pada malam hari.

Kendala yang dihadapi saat ini selain SDM internal juga SDM dari kalangan masyarakat umum lainnya, solusinya adalah dengan berbagai kegiatan seperti bimtek, dan penyuluhan-penyuluhan langsung ke masyarakat, disamping itu pasti kendala soal pendanaan yang bisa akomodir dengan program-program yang terarah, terukur dan tepat sasaran juga kemudian bekerjasama baik dengan Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat sehingga bisa bersinergi dalam Pembangunan.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Cover Story